Dibalik Kegagalan ada Kesuksesan yang Tertunda
DI BALIK KEGAGALAN ADA KESUKSESAN YANG TERTUNDA
Bukanlah
seorang pemenang sejati ketika ia jatuh saat gagal. “If you are never faillure, so you
will never growth up”. Sejatinya kegagalan ataupun kemenangan bukanlah
akhir dari kesuksesan, tetapi keduanya adalah proses kehidupan yang akan selalu
ada dalam ritme kehidupan kita sebagai manusia. Bukankan sebuah konsekwensi
logis jika “semakin banyak kita mencoba, maka semakin banyak kita gagal?” Jadi berfikir positiflah terhadap semua
kegagalan yang kita alami.
Ada
sebuah cerita menarik tentang gagal ini. Teman-teman semua tentu mengenal
brownies kan? Cake yang padat dan kaya cokelat. Tahukah teman-teman bagaimana
asal muasal brownies bisa ada. Dahulu, ada seseorang yang ingin berwirausaha
dengan berdagang roti. Setiap hari ia selalu membuat roti pesanan pelanggannya
dan memastikan bahwa rotinya tersebut enak dan layak untuk di jual. Tetapi,
tahukah kawan apa yang terjadi? Semua adonan roti yang telah dibuatnya ternyata
tidak seperti biasanya. Rupanya ia gagal dalam membuat roti. Betapa sedihnya
penjual itu ketika mengetahui seluruh rotinya menjadi bantat dan tidak
mengembang. Ia membayangkan kerugian yang akan ia dapatkan karena kegagalannya
tersebut. Wajahnya hanya murung meratapi nasib cake nya yang tidak layak untuk
di jual.
Namun,
beruntunglah pedagang itu karena kemudian ada seseorang yang mencicipi cake
‘gagal’ buatannya tersebut dan mengatakan “wow, it’s very delizious
cake..amazing”. Sontak pedagang tersebut bangkit dan tersenyum ceria.
Betulkah rotiku enak sekali, pak? Iya, betul bu. Ini roti terlezat yang pernah
saya cicipi dan belum ada sebelumnya. Dari situlah si ibu itu membuat roti
‘khas’ penemuan dari kegagalannya tersebut yang kini di sebut sebagai brownies.
Hampir semua orang menyukainya, dan bahkan harga brownies jauh lebih mahal
daripada cake yang dulu dibuatnya. Jadi, pada intinya terkadang Allah ingin agar kita
belajar lebih dan meningkatkan kapasitas diri dari kerikil kegagalan.
Begitupun
dengan Thomas Alfa Edison mengalami kegagalan selama 999 kali saat ia mencoba
untuk membuat lampu, hingga akhirnya pada percobaannya yang terakhir ia
berhasil menciptakan lampu. Betapa kita bayangkan seandainya thomas alfa edison
menyerah pada percobaannya yang ke 998 sekalipun, maka bisa jadi sampai
sekarang kita tidak pernah menjumpai lampu.
Hmm,
betapa manisnya apabila kita selalu berfikir positif terhadap kegagalan yang
menimpa kita. Seperti halnya ibu pembuat brownies tersebut. Semestinya kita
harus meyakini bahwa di balik kegagalan, pastinya terdapat pelajaran atau
hikmah besar yang dapat kita ambil untuk terus melompat lebih tinggi. Bahkan
terkadang terdapat bonus-bonus indah di balik setiap kegagalan kita. Bukankah
Allah telah berfirman dalam QS. Al-Insyiroh bahwa setelah ada kesulitan minimal
akan diganti dengan 2 kemudahan? Jadi, yakinlah
bahwa di balik satu kegagalan pasti akan ada episode kemenangan indah yang
justru lebih indah dari yang kita bayangkan. Karena Allah lebih tahu apa yang
kita butuhkan daripada apa yang kita inginkan.
Allah
telah memberikan akal kepada kita untuk belajar dan berfikir. Melalui ayat-ayat qouliyyahNya, Allah memberikan
pelajaran melalui ayat-ayat Al-qur’an, dan melalui ayat kauniyyahNya Allah memberikan
pelajaran melalui peristiwa-peristiwa alam.
Belajar
dari sebuah arang. Semua orang menilai arang hanyalah barang murah yang tak
berharga. Dari penampakan luarnya saja, arang bukanlah suatu barang berharga
yang patut untuk diperhatikan, apalagi memakainya sebagai aksesoris, bikin baju
kotor. Tetapi intan? Semua orang melihat intan sebagai barang yang sangat indah
dan berharga, dijuluki sebagai zat paling keras di dunia mengalahkan logam
bahkan, dan sangat diperhatikan semua orang bahkan kaum elite.
Banyak
orang yang memuji intan, tetapi sangat jarang yang mengingat bahwa intan
berasal dari arang. Pun jarang yang memerhatikan proses yang terjadi pada
intan. Bukankah arang baru menjadi intan setelah ribuan tahun mendapatkan
tekanan yang tinggi, mendapatkan panas bumi dengan suhu tinggi, hingga akhirnya
ia berubah menjadi intan? Ya, begitulah manusia. Banyak orang yang hanya mau melihat
kesuksesan yang di capai seseorang tanpa mau melihat proses pahit yang ia
alami. Padahal, sejatinya proses pahit itulah yang membuatnya menjadi tegar dan
dapat menjadi sukses.
Sedih
dan merenungi kegagalan itu wajar terjadi pada setiap kegagalan. Bahkan
rasulullah sosok yang sempurna pun terlarut dalam kesedihan saat ditinggalkan
oleh istri tercintanya Khadijah dan pamannya, Abu Thalib. Tetapi apakah
rasulullah kemudian terlarut dalam kesedihannya? Tidak!!!
Allah
menghibur rasulullah melaui peristiwa isra’ mi’raj. Namun, apakah kemudian
Allah tidak mengujinya? Tentu tidak kawan. Allah
memberikan ujian sesuai dengan kapasitas hambaNya. Setelah itu, rasulullah justru
mendapatkan amanah baru berupa kewajiban sholat lima waktu. Tentu, ini bukanlah
hal mudah. Semua orang mencaci dan menganggap rasulullah gila karena
menceritakan peristiwa isra’ mi’raj itu. Tetapi rasulullah selalu berfikir
positif bahwa akan ada hikmah lain di balik semua itu. Tahun demi tahun terus
berlalu, hingga islam mendapatkan kejayaan. Kemudian apa yang terjadi kawan?
Saat ini rasulullah mendapatkan julukan sebagai pelopor perubahan nomor 1 di
dunia dalam buku“The one hundred rangking of the most influenting person in
history” karya Michael
heart.
Pantas,
jika kemudian dalam buku Dahlan Iskan menyebutkan bahwa setiap orang memiliki jatah/ kuota
gagal masing-masing dalam hidupnya, maka habiskanlah jatah gagal itu di waktu
muda sehingga saat kita tua nanti kita tidak lagi merasakan kegagalan, yang ada
hanyalah kebahagiaan dan kesuksesan.
So,
jika Allah sedang mengujimu dengan kegagalan, berpikir positiflah bahwa ada
pelajaran besar di balik semua itu. Bisa jadi Allah mengingatkan kita agar
tidak terlena dalam nikmatnya menang, karena sesungguhnya seorang pemenang
sejati adalah ketika ia mampu bangkit dan membangkitkan orang lain dari kegagalan.
Jadi, bagi anda yang pernah gagal, bersiaplah untuk bangkit dan menjadi
pemenang sesungguhnya J
0 komentar:
Post a Comment
안녕 하세요 감사합니다
Mannaseo pangapseumnida